||www.beritakapuas.com||Beberapa kejadian terorisme di bulan Maret 2019 membuat resah banyak
pihak. Dua diantaranya yakni bom Sibolga pada 12 Maret 2019, dan kasus
penembakan brutal di dua tempat di Selandia Baru yang menyebabkan hampir 50
orang tewas. Banyaknya informasi yang beredar simpang siur terkadang membuat
masyarakat membuat kesimpulan yang salah tentang peristiwa yang terjadi. Maka
dari itu Ketua DPRD Sintang meminta kepada seluruh masyarakat di Kabupaten
Sintang untuk tidak terpancing.
" Kita patut mengutuk dan menyesalkan hal tersebut. Terlebih yang
terjadi di tanah air yakni di Sibolga serta penangkapan beberapa terduga
teroris di Lampung. Kita harus tetap waspada dan bekerjasama dengan aparat
keamanan. Tetap jaga suasana Sintang yang kondusif," ujar Jeffray.
Terkait kasus yang terjadi di Selandia Baru, dimana pelakunya sudah
ditangkap dan manifestonya adalah anti migrant, dirinya meminta para elemen
kemasyarakatan mulai dari tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk dapat memberikan
penjelasan yang benar berdasarkan fakta dan informasi resmi. Sebagai masyarakat
internasional, kita pun wajib turut berduka atas kejadian tersebut sebagai
kejahatan terhadap kemanusiaan walau kejadian
tersebut bukanlah masalah dalam negeri Indonesia.
" Ini tugas dari organisasi kemasyarakatan untuk memberikan info
yang benar dan tidak memandang kejadian tersebut adalah masalah agama meskipun
kejadiannya adalah di masjid. Masalah ini akan sangat riskan jika masyarakat
bawah menerima informasi yang tidak benar. Terorisme adalah musuh bersama, dan
kita sepakat untuk itu. Kita juga sepakat bahwa terorisme harus dihancurkan dan
jangan diberi tempat di Indonesia terlebih di Kalimantan Barat dan daerah kita
Sintang ini ", jelas Jeffray.
( Rz )