||www.beritakapuas.com||Pesta Demokrasi Pemilu dan Pilpres yang dilaksanakan
serentak pada tanggal 17 April 2019 tidak luput dari pantauan Fordem-Kalbar.
Organisasi yang sudah 15 tahun aktif melaksanakan kegiatan pemantauan ini kembali menerjunkan ratusan personel
kelapangan untuk memantau jalannya proses dan tahapan Pemilu dengan harapan
tidak terjadi kecurangan-kecurangan yang mencederai proses demokrasi.
Ketua Umum Fordem-Kalbar, Erasmus Endi Dacosta menegaskan : "
Sebagai informasi, kita sudah resmi dinyatakan sebagai Pemantau Resmi Pemilu
2019 lewat Sertifikat Akreditasi Nomor : 110/BAWASLU/IV/2019 yang dikeluarkan
Oleh Bawaslu Republik Indonesia di Jakarta tanggal 10 April 2019, wilayah pantauan
kita meliputi seluruh wilayah Kalimantan Barat dan kelengkapan serta peralatan
untuk bertugas di lapangan juga sudah kita terima secara resmi dari Bawaslu ",
tegasnya.
“ Yang kita lakukan sekarang adalah tahap pemetaan
wilayah-wilayah tertentu yang menurut laporan anggota kita di lapangan rentan
terjadi kecurangan, tempat-tempat rawan itu sudah kita kantongi dan di sana
akan kita tempatkan Personel Pemantau dengan sistem berlapis, bahkan 3 hari
sebelum pencoblosan Personel Pemantau sudah kita kirim ke wilayah tersebut
sebab ada indikasi potensi kecurangan bukan hanya terjadi saat pencoblosan
tetapi diduga terjadi sebelum pencoblosan ", tegas Endi sapaan akrabnya.
Saat ditanya seputar tindaklanjut apabila ditemukan
kecurangan Endi menegaskan : " Jika ada “ temuan ”, maka kita tetap
mengikuti prosedur yang ada dan berlaku, ini negara hukum semua wajib taat dan
patuh di hadapan hukum ", katanya menegaskan kembali.
Ditambahkannya : " Semua akan kita pantau, baik itu
Penyelenggara Pemilu maupun peserta Pemilu, oleh karena itu kita juga
mengharapkan pasrtisipasi aktif masyarakat untuk memberikan informasi jika ada
hal-hal yang mencurigakan di lapangan, identitas informan akan kita jaga
kerahasiaannya demi investigasi lebih lanjut, jangan takut ", tegas Endi
sambil menutup pembicaraan.