||www.beritakapuas.com||Jembatan Gantung Baras Nabun, yang terletak di desa Baras
Nabun di wilayah perhuluan Sungai Serawai telah diresmikan oleh Bupati Sintang
pada Sabtu ( 13 / 04 / 19 ). Terwujudnya jembatan ini seperti yang
diungkapkan Jarot Winarno, Bupati Sintang, adalah merupakan pengorbanan dari
masyarakat yang rela tanahnya digunakan untuk pembangunan dengan tidak meminta
ganti rugi, sehingga dirinya pun memberikan apresiasi yang luar biasa bagi
masyarakat Desa Baras Nabun yang sudah merelakan tanahnya.
Anggota DPRD Sintang, Honoratus Guntur mengungkapkan
kegembiraannya atas telah diresmikannya jembatan gantung Baras Nabun oleh
Bupati Sintang tersebut. Dirinya juga sangat memuji kerja sama warga yang rela
menghibahkan tanahnya untuk pembangunan jembatan gantung yang nilainya sangat
penting ini.
" Saya dengar beberapa warga merelakan tanahnya untuk
dipakai bagi pembangunan jembatan. Jadi sangat luar biasa warga tersebut yang
rela membantu terwujudnya pembangunan jembatan tanpa meminta ganti rugi
sedikitpun , " ungkap Guntur.
Menurutnya, keberadaan jembatan gantung tersebut memang
sangat didambakan oleh warga setempat. Dengan telah diresmikannya pemakaian
jembatan gantung rangka baja ini, lanjut Guntur diharapkan roda transportasi
darat antar desa semakin lancar.
" Gerak perekonomian juga lancar karena ada jembatan dan
tentunya adalah sebagai penghubung antar desa semakin mudah , " ujar
Guntur.
Guntur juga berharap, ke depannya desa desa lainnya yang
belum memiliki akses infrastruktur, seperti jembatan, dapat segera dibangunkan
sehingga tidak ada yang terisolir karena masalah infrastruktur.
“ Keberadaan jembatan gantung rangka baja inilah bukti
negara hadir di tengah tengah masyarakat di tempat yang terjauh sekalipun, dan
inilah jembatan gantung Sungai Serawai di daerah terpencil di Desa Baras Nabun
ini ”, demikian kata Jarot, Bupati Sintang.
Kepala Bidang Jembatan dan Drainase Dinas Pekerja Umum
Kabupaten Sintang, Aef Sutardi mengatakan pembangunan jembatan gantung rangka
baja ini bersumber dari APBN dengan total anggaran 6,5 miliyar rupiah dengan
panjang 120 meter, lebar 2,2 meter tapi lebar bersihnya 1,8 meter.
“ Jembatan ini 3 tahun baru terwujud, kita ajukan dari tahun
2017 lalu atas perintah bupati, dari 530 kabupaten/kota se Indonesia, hanya ada
300 jembatan seperti ini yang dibangun dan akan dibangun di desa desa seluruh
Indonesia. Dan 2018 lalu ada 144 unit yang dibantukan di seluruh Indonesia.
Alhamdulillah Kabupaten Sintang dapat dua yakni di Baras Nabun ini dan Desa
Ratu Damai Ketungau Hilir ”, jelas Aef.
( Rz )