||www.beritakapuas.com||" Sungai adalah bagian dari kehidupan yang tak
terpisahkan dari sebagian besar masyarakat Kalimantan Barat, khususnya
kabupaten Sintang. Nah, di beberapa daerah, sungai sudah lama dikenal sebagai
pusat kemeriahan dengan dilaksanakannya lomba dayung, khususnya antar penduduk
lokal. Hal ini bisa dilihat dari lomba dayung perahu tradisional di Sungai Musi
di Sumatera Selatan dan Sungai Sambas dan Mempawah di Kalimantan Barat, termasuk
Sintang , " ujar Terry Ibrahim, Minggu ( 07 / 04 / 19 ).
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPRD Sintang dari Partai
Nasdem, Terry Ibrahim saat dimintakan pendapatnya terkait kegiatan Festival
Bidar Race Kesultanan Sintang Tahun 2019.
Terry mengungkapkan, Sungai Kapuas merupakan sungai
terpanjang di Indonesia, dengan panjang sekitar 1.143 kilometer yang melintasi
Kota Pontianak dan beberapa kabupaten, termasuk Sintang.
" Saya sangat memberikan apresiasi yang tinggi kepada
Kesultanan Sintang yang menyelenggarakan kegiatan Festival Bidar Race 2019.
Lestarikan budaya kita dan jadikan sungai sebagai budaya kearifan lokal ,
" ungkap Terry.
Terry berharap, kegiatan yang dilaksanakan ini dapat
dijadikan event tahunan, selain sebagai warisan, juga dapat menjadikan daya
tarik wisata.
Lomba Sampan Bidar ini diikuti oleh 88 peserta dari empat
kabupaten yakni, Sintang 32 klub, Melawi 1 klub, Sekadau 52 klub dan Sanggau 1
klub. Sistem lombanya terdiri dari 24 race untuk babak penyisihan, dalam satu
race itu terdiri dari 4 team sampan dengan 8 pendayung utama dan 2 cadangan.
Kalimantan Barat memiliki banyak sungai. Namun, sungai
tersebut kurang dikenal sebagai obyek wisata terutama pada tingkat
internasional dibanding dengan sungai di Eropa, bahkan Asia Tenggara, seperti
di Thailand dan Sungai Sarawak di Malaysia. Alih-alih menjadi sumber
penghasilan sebagai tujuan wisata, masih banyak sungai di Indonesia yang kurang
terurus dan banyak sampah.
( Rz )