||www.beritakapuas.com||Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang dalam
mendukung kegiatan Kampung Keluarga Berencana ,sesuai dengan visi pembangunan
Pemerintah Kabupaten Sintang, yakni terwujudnya Masyarakat Kabupaten
Sintang Yang Cerdas, Sehat, Relijius, dan Sejahtera serta didukung Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik dan Bersih pada tahun 2021.
Menghadapi era Revolusi Industri 4.0, program Keluarga
Berencana ( KB ) masih diperlukan. Sebab sudah mulai banyak industri yang
menerapkan teknologi robotik dan automasi dalam memproduksi barang,
dibandingkan tenaga manusia.
" Teknologi akan mengganti sebagian orang lebih
sedikit. Kalau dulu satu industri 1.000 buruhnya sekarang dibutuhkan 200 - 300
orang untuk mengoperasikan proses otomatisasi , " kata anggota komisi C
DPRD Sintang, K. Danil Banai, Selasa (
09 / 04 / 19 ).
" Adapun peran pemerintah daerah Sintang dalam
mendukung kegiatan dengan memberikan dorongan melalui Intervensi Program,
penyediaan Fasilitas Penganggaran ," kata Danil Banai melanjutkan.
Dirinya menjelaskan, KB bukan hanya dibutuhkan di
zaman baby boomers, yakni era 1946 1964 pasca Perang Dunia II. Di mana
saat itu terjadi ketakutan bahwa setiap kelahiran bayi akan menambah
kemiskinan.
" Karena memang teori, sehingga kenapa dulu kita
utamakan KB, karena ketakutan bahwa bagaimana lapangan kerja, bagaimana membagi
kue kemakmuran apabila yang membaginya terlalu banyak? " ujar Danil.
Untuk itu Danil Banai menganggap program KB masih
diperlukan. Sebab ia khawatir jika pertumbuhan penduduk tidak dikontrol akan
menyebabkan banyak masyarakat yang tak mendapatkan lapangan kerja karena banyak
industri menggunakan robot dan automasi dibandingkan tenaga manusia di masa
yang akan datang.
Tak cuma di sektor industri, teknologi juga akan
mempengaruhi bidang pertanian, di masa yang akan datang Banai memprediksi
penurunan jumlah petani akibat mekanisasi di lahan pertanian.
Ia juga menyoroti masih besarnya minat masyarakat di daerah
yang mayoritas petani yang besar untuk masuk ke sektor industri. Sebab,
pendapatan bekerja di industri lebih besar.
" Berhasil pertanian, atau tidak berhasil akan terjadi
urbanisasi, karena pendapatan petani itu dibandingkan dengan industri, jauh
lebih baik. Kalau petani tidak berhasil maka pendapatan turun, maka masyarakat
akan ke kota, untuk mencari rezeki kota untuk industri , “ kata Danil Banai.
" Tentu apabila berhasil artinya pertanian akan terjadi
mekanisasi, kalau terjadi mekanisasi juga dibutuhkan lebih sedikit orang.
Seperti di Amerika, kalau kita masih 32 persen penduduk pertanian, artinya desa
masih ramai, dibandingkan Amerika hanya 7 persen yang bekerja di pertanian
," jelas K. Danil Banai.
( Rz )