||www.beritakapuas.com||Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( MGMP ) Bahasa Indonesia
Sintang dan Penerbit Pustaka Rumah Aloy Pontianak mengadakan kegiatan workshop
Guru Menulis Buku ( Gulisku ) di Aula MTSN Sintang, Senin ( 29 / 04 / 19 ).
Workshop ini digelar untuk menggali potensi potensi lokal yang ada di daerah
Sintang, untuk menciptakan sebuah bahan literasi, khususnya untuk bahan ajar di
sekolah. Selama ini bahan ajar yang bersifat kedaerahan masih sangat minim.
Anggota Komisi C DPRD Sintang, Welbertus mengatakan sudah
sewajibnya seorang pendidik membuat satu karya dalam bentuk tulisan terlebih
berkonten lokal untuk dapat dijadikan referensi bagi dunia pendidikan di Kabupaten
Sintang.
" Banyak yang bisa diupayakan untuk dituangkan dalam
karya tulis, terlebih yang berkonten lokal. Jadi kegiatan workshop tersebut
sangat positif dan bermanfaat sebagai acuan dari para pendidik di daerah kita
untuk memulai karyanya sebagai sumbangsih bagi dunia pendidikan di Sintang ,
" ujar Welbertus.
Ditambahkan Welbertus, dirinya sebagai wakil rakyat yang
berada di komisi C yang bermitra kerja dengan Dinas Pendidikan akan sangat
mengapresiasi jika ada minat dari para guru yang ingin membuat karya tulis
ilmiah yang berkonten lokal. Dirinya dengan tegas akan membantu para guru untuk
tujuan yang baik dalam dunia pendidikan di Sintang khususnya.
" Sebagai wakil rakyat yang ada di parlemen, sudah
menjadi kewajiban saya untuk memberikan apresiasi kepada para pendidik yang
ingin berkarya dalam dunia pendidikan di Sintang. Tidak hanya saya, tapi juga
anggota lainnya akan membantu mereka yang berminat serius membuat karya tulis
yang dapat dijadikan referensi bahan ajar di dunia pendidikan Sintang. Ke
depannya kita akan membicarakan hal ini dengan institusi terkait seperti apa
polanya. Tapi yang jelas ini untuk yang benar benar serius , " tegas
Welbertus.
Welbertus juga mengakui, hingga saat ini belum ada buku
terbitan terkait dengan bahan ajar berkonten lokal yang dapat dijadikan bahan
ajar bagi siswa didik di Kabupaten Sintang.
" Saya hingga saat ini, belum melihat satu bahan ajar
terkait muatan konten lokal. Padahal banyak yang bisa digali di daerah kita.
Misalkan bahan ajar sejarah, mungkin siswa paham dan hapal nama pahlawan di
luar Sintang atau Kalimantan Barat, tapi justru untuk pahlawan lokal mungkin
mereka tidak tahu siapa itu misalnya Y. C. Oevang Oeray. Nah ini kesempatan
bagi guru bidang studi sejarah untuk dapat menggalinya sebagai bahan ajar di
sekolah , " ungkap Welbertus.
Memang, diakui menulis adalah talenta seseorang, namun bisa juga
menggunakan tangan orang lain untuk menuangkan buah pemikirannya melalui
catatan.
" Tidak semua orang memiliki talenta tersebut, namun
bisa berkolaborasi dengan yang memiliki kemampuan menulis atau tim kerja. Mungkin
melalui catatan catatan kecil untuk dituangkan dalam satu bentuk karya ilmiah ,
" ujar Welbertus kembali.
Politisi PDI Perjuangan ini memberikan usulan, agar minat
menulis ini dilakukan sebagai syarat untuk jenjang kepangkatan atau golongan
ataupun jabatan di dunia pendidikan sehingga didapatkan seorang pendidik yang
memiliki kapabilitas, kualitas dan kuantitas terhadap kemajuan dunia
pendidikan.
“ Ya, kenapa tidak. Kita kan ingin dunia pendidikan, di
Sintang khususnya, maju. IPM kita ingin rangkingnya dari waktu kewaktu bagus.
Itu yang kita harapkan dari seorang pendidik. Jadi bagaimana caranya agar minat
guru dalam menulis itu menjadi bagian dari profesinya? Bisa kita mulai sebagai
syarat untuk jenjang mereka di dunia pendidikan , " ungkap Welbertus lagi.
( Rz )