||www.beritakapuas.com||Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Melkianus, menyampaikan
bahwa permasalahan pendidikan di Sintang hingga saat ini masih menjadi
permasalahan serius, yang harus ditangani oleh pemerintah daerah sesegera
mungkin.
Untuk itu dirinya mengharapkan, kegiatan Program Kinerja dan
Akuntabilitas Guru ( KIAT Guru ) ke depannya akan meningkatkan
meningkatkan kinerja para guru dan pendidik di Kabupaten Sintang,
sehingga secara bertahap akan dapat meningkatkan nilai
Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) Kabupaten Sintang hingga tahun 2021
mendatang.
Melkianus menambahkan, secara umum Pendidikan di Indonesia
belum merata. Kesenjangan kualitas pendidikan antara di kota dengan di daerah
terpencil masih tinggi. Masih banyak sekolah sekolah di daerah terpencil yang
masih belum mendapat perhatian serius. Permasalahan yang utama adalah
sarana dan prasarana yang rusak berat serta masih rendahnya kualitas guru.
" Ini adalah masalah secara nasional, tak terkecuali di
Kabupaten Sintang ini. Terutama masalah sarana prasarana pendidikan, masih
banyaknya ruang kelas dalam kondisi rusak sedang dan rusak berat serta
aksebilitas yang masih rendah yang diakibatkan infrastruktur jalan yang
belum memadai , serta masih rendahnya kualitas tenaga guru dan tenaga
pendidikan , " ungkap Melkianus.
Selain masih terbatasnya kemampuan pemerintah daerah dalam
pengalokasian dana anggaran di bidang pendidikan, penyebaran tenaga guru yang
belum merata di seluruh wilayah kecamatan dan desa khususnya di daerah
daerah terpencil dan tertinggal masih jadi kendala.
" Harus pula diakui, bahwa ini menjadi masalah karena
alokasi anggaran yang masih kurang termasuk penyebaran guru , " kata
Melkianus lagi.
Selain itu, Melkianus juga mengungkapkan persoalan IPM
Sintang yang masih rendah, di bawah IPM propinsi dan nasional termasuk juga
angka kemiskinan juga menjadi masalah.
“ Kita juga masih berjuang untuk dapat meningkatkan angka
IPM yang hingga saat ini masih rendah, nilai Indeks Pembangunan Manusia ( IPM )
Kabupaten Sintang tahun 2017 ada di angka 65, 16 masih rendah di bawah nilai
IPM Propinsi Kalbar yang sudah mencapai 66,26 dan IPM Nasional 70, 81 , “
ujar Melkianus.
( Rz )