||www.beritakapuas.com||Ketua DPRD Sintang, Jeffray Edward meminta kepada semua
pemangku kepentingan di Kabupaten Sintang untuk menyukseskan pelaksanaan Pesta
Demokrasi Pemilu Serentak 17 April 2019 yang tinggal hitungan hari lagi.
Dirinya juga memberikan apresiasi terhadap lembaga pemantau
pemilu yang juga ambil peran dalam proses pelaksanaan Pemilu 2019 ini.
Menurutnya, kehadiran dari lembaga pemantau tersebut sebagai penyeimbang sekaligus
membantu lembaga pengawas yang sudah ada yakni Bawaslu.
" Sinergisitas yang baik. Ini suatu bentuk kepedulian
masyarakat dalam sebuah lembaga untuk membantu lembaga yang ada sebelumnya, dan
ini adalah kekuatan penyeimbang dari pengawasan di lapangan , " ungkap
Jeffray.
Jeffray menambahkan, kehadiran lembaga pemantau hendaknya
juga dibarengi dengan semangat untuk menghasilkan pemilu yang berkualitas,
langsung, umum, bebas dan rahasia, jujur dan adil, sehingga menghasilkan
pemimpin serta wakil rakyat yang punya integritas, loyalitas terhadap bangsa
dan negara.
Salah satu pemantau Pesta Demokrasi Pemilu dan Pilpres yang
dilaksanakan serentak pada tanggal 17 April 2019 adalah Fordem Kalbar.
Organisasi yang sudah 15 tahun aktif melaksanakan kegiatan pemantauan ini kembali menerjunkan ratusan personel
kelapangan untuk memantau jalannya proses dan tahapan Pemilu dengan harapan
tidak terjadi kecurangan kecurangan yang mencederai proses demokrasi.
" Sebagai informasi, kita sudah resmi dinyatakan
sebagai Pemantau Resmi Pemilu 2019 lewat Sertifikat Akreditasi Nomor :
110/BAWASLU/IV/2019 yang dikeluarkan Oleh Bawaslu Republik Indonesia di Jakarta
tanggal 10 April 2019, wilayah pantauan kita meliputi seluruh wilayah
Kalimantan Barat dan kelengkapan serta peralatan untuk bertugas di lapangan
juga sudah kita terima secara resmi dari Bawaslu " , tegas Ketua Umum
Fordem Kalbar, Erasmus Endi Dacosta.
“ Yang kita lakukan sekarang adalah tahap pemetaan wilayah
wilayah tertentu yang menurut laporan anggota kita di lapangan rentan terjadi
kecurangan. Tempat tempat rawan itu sudah kita kantongi dan di sana akan kita
tempatkan Personel Pemantau dengan sistem berlapis, bahkan 3 hari sebelum
pencoblosan Personel Pemantau sudah kita kirim ke wilayah tersebut sebab ada
indikasi potensi kecurangan bukan hanya terjadi saat pencoblosan tetapi diduga
terjadi sebelum pencoblosan " , tambah Endi, sapaan akrabnya.
" Semua akan kita pantau, baik itu Penyelenggara Pemilu
maupun Peserta Pemilu, oleh karena itu kita juga mengharapkan pasrtisipasi
aktif masyarakat untuk memberikan informasi jika ada hal hal yang mencurigakan
di lapangan. Identitas informan akan kita jaga kerahasiaannya demi investigasi
lebih lanjut, jangan takut. Jika ada temuan, maka kita tetap mengikuti prosedur
yang ada dan berlaku, ini negara hukum semua wajib taat dan patuh di hadapan
hukum " , kata Endi kembali.
( Rz )