||www.beritakapuas.com||Pemanfaatan kendaraan modifikasi untuk kepentingan darurat
bagi daerah yang sulit dijangkau sudah dilakukan dibeberapa daerah di
Indonesia, sehingga tidak ada kata terlambat dalam mengatasi kondisi
darurat.
Saat meresmikan penggunaan Jembatan Gantung Rangka Baja di
Desa Baras Nabun Kecamatan Serawai, Bupati Sintang, Jarot Winarno melemparkan
satu gagasan kreatif kepada warga di Baras Nabun dalam hal mengangkut pasien ke
Puskesmas, yakni dengan melakukan modifikasi kendaraan bermotor roda 3.
Ide tersebut ditanggapi positif oleh Anggota DPRD Sintang,
Honoratus Guntur, yang juga menyertai rombongan Bupati dalam peresmian jembatan
gantung di Desa Baras Nabun tersebut.
" Kita bisa gunakan kendaraan roda 3, misalnya Tossa,
yang dimodifikasi sedemikian rupa menjadi ambulan untuk mengangkut pasien
melewati jembatan gantung ini. Dengan adanya modifikasi kendaraan tersebut,
kita dapat cepat memberikan pertolongan kepada warga yang daerahnya sulit terjangkau.
Saya pikir itu dapat dikembangkan di sini , " kata Guntur, Selasa ( 16/ 04
/ 19 ).
Untuk itu dirinya meminta kepada Dinas Kesehatan Sintang
untuk mengembangkan angkutan alternatif yang diperuntukan bagi pasien di daerah
tertentu yang sulit dijangkau kendaraan roda 4.
" Silahkan pihak desa melakukan koordinasi dengan
Dinas. Gunakan dana desa untuk kepentingan umum dan yang bermanfaat , "
tegas Guntur.
Menurutnya, adanya jembatan gantung ini sebenarnya dapat
dilalui kendaraan roda 4 dengan bobot tertentu, dan itupun hanya dalam keadaan
darurat saja, seperti kendaraan ambulan.
" Ya, hanya dalam kondisi darurat saja, tapi menurut
hemat saya, kita dapat gunakan kendaraan modif dengan bobot yang dapat
melintasi jembatan ini , " tambah Guntur kembali.
( Rz )