||www.beritakapuas.com||“ Seperti kita ketahui bersama, beberapa tahun lalu beberapa
wilayah di Kabupaten Sintang merupakan wilayah yang mengalami karhutla (
kebakaran hutan dan lahan ) yang cukup besar pada setiap musim kemarau. Nah,
daerah tersebut harus menjadi perhatian utama dalam pencegahan karhutla , ”
ujar Heri Jamberi, Jumat ( 31 / 05 / 19 ).
Menyikapi upaya yang dilakukan Damkar Sintang yang menggelar
sosialisasi dan simulasi kebakaran hutan dan lahan yang berlangsung di Desa
Sungai Pukat, Kecamatan Kelam Permai beberapa waktu lalu, anggota Komisi A DPRD
Kabupaten Sintang tersebut menyatakan mendukung sepenuhnya.
“ Kegiatan sosialisasi semacam ini perlu terus ditingkatkan,
khususnya di wilayah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan sebagai
bentuk tindakan pencegahan dini agar terhindar dari kabut asap , ” ujar Heri.
Selain menggalakkan kegiatan sosialisasi, juga diupayakan
untuk dilakukan pemetaan desa atau wilayah yang rawan kebakaran hutan dan lahan
pada setiap musim kemarau tiba. Menurutnya, dengan adanya pemetaan tersebut,
akan dapat diketahui wilayah mana saja di Kabupaten Sintang yang paling rawan
terjadi karhutlanya, sehingga dapat dilakukan berbagai antisipasi dengan cara
melakukan edukasi kepada masyarakat agar memiliki kemampuan dalam pencegahan
dini karhutla.
“ Jadi dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan
dalam musim kemarau, kawasan hutan, lahan pertanian dan perkebunan di wilayah
Kabupaten Sintang dapat terhindar dari kebakaran , sehingga tidak
menimbulkan kabut asap yang banyak merugikan perekonomian serta kesehatan , ”
ungkap Heri lagi.
Kasi Pencegahan dan Penanganan Kebakaran, Yudius mengatakan,
kegiatan dilaksanakan sebagai bagian dari upaya pihaknya dalam memberikan
edukasi untuk pencegahan kebakaran khususnya lahan dan pemukiman.
“ Kita mengharapkan dengan adanya kegiatan ini, masyarakat,
khususnya yang ada di Desa Sungai Pukat dapat menggunakan berbagai peralatan
yang mereka miliki untuk menangani kebakaran , ” kata Yudius.
Diungkapkan, bahwa desa Sungai Pukat adalah desa pertama
yang mendapatkan sosialisasi dan simulasi pencegahan Karhutla. Pihaknya juga
dalam waktu dekat akan melaksanakan di desa desa lainnya, terutama yang rawan
terjadinya karhutla ini.
“ Tentunya sosialisasi dan simulasi ini tidak sebatas di
sini saja. Kita berencana untuk melaksanakan di tempat lainnya yang berpotensi
tinggi akan terjadinya karhutla. Desa Sungai Pukat adalah desa pertama yang
menjadi sasaran kegiatan kita , ” ungkap Yudius.
( Rz )