||www.beritakapuas.com||Syahroni meminta supaya Polisi Pamong Praja lebih
meningkatkan peran dan memaksimalkan lagi kinerjanya. Misalnya pada penegakan
himbauan Bupati berupa surat edaran terkait dengan keamanan, ketertiban dan ketentraman
selama bulan Ramadhan kepada para pemilik usaha yakni cafe, warkop, rumah
makan, permaianan, rumah kost dan warnet.
" Saya masih melihat para pemilik usaha belum
sepenuhnya mengindahkan edaran dari Bupati Sintang. Masih ada pemilik usaha
seperti tempat karaoke yang buka di bawah pukul 21.00 WIB dan tutup di atas
pukul 00.00 WIB. Jadi, disinilah peran dari Pol PP untuk memberikan peringatan
kepada para pemilik usaha yang masih bandel , " ujar Syahroni, anggota
DPRD Kabupaten Sintang ini, Sabtu ( 30 / 05 / 19 ).
Ketua Komisi A DPRD Sintang tersebut mengharapkan peran dari
Polisi Pamong Praja atau Pol PP sebagai pemelihara dan penyelenggara
ketenteraman dan ketertiban umum serta penegak Peraturan Daerah dan Keputusan
Daerah, bersama unsur terkait untuk lebih intens lagi melakukan kegiatan yang
sifatnya non yustisi ke tempat tempat kost, penginapan dan hotel.
" Terlebih tempat tempat kost, karena disinyalir jadi
ajang seks bebas anak muda bahkan mungkin juga transaksi narkoba , "
tambah Syahroni.
Kasi Pengamanan dan Pengawalan Satpol PP Sintang, Budiyonomenyatakan
terkait dengan masih adanya tempat usaha yang bandel dan tidak menaati edaran
Bupati, dia menegaskan pihaknya akan memberikan tindakan.
" Jelas kita akan berikan tindakan dengan cara yang
persuasif atau jika masih juga membandel jelas akan kita tutup , " kata
Budiono yang juga Pelaksana Tugas Kabid. Tibum.
Diungkapkan Budiono juga, pihaknya selama bulan Ramadhan ini
juga melakukan monitoring di tempat tempat di mana menjadi ajang berkumpulnya
anak muda. Bahkan pihaknya pada Sabtu ( 11 / 05 / 19 ) telah mengamankan
belasan anak punk yang tengah mengamen di sejumlah warkop Lintas Melawi.
" Kami pada hari Sabtu lalu telah mengamankan sebelas
anak punk di Lintas Melawi yang kedapatan sedang mengamen. Atas laporan para
pemilik usaha yang merasa kehadiran mereka mengganggu pengunjung, maka kami
langsung mengambil tindakan , “ jelasnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan identitas, serta pembinaan,
mereka dipulangkan ke daerah masing masing.
" Yang berasal dari Sintang, langsung kita serahkan ke
orangtua mereka sekaligus juga memberikan penerangan kepada orangtua mereka , "
ujar Budiono.
( Rz )