||www.beritakapuas.com||Tuah Mangasih dari Komisi C DPRD Kabupaten Sintang
mengatakan, seharusnya Pemerintah Kabupaten Sintang sudah dari dulu melalui
dinas terkait mewacanakan pembangunan Taman Budaya di Sintang, yang dapat
menjadi aset pariwisata di Sintang. Taman Budaya juga sebagai bagian dari
persiapan menjadi ibukota Propinsi Kapuas Raya sekaligus sebagai sarana untuk
para pelaku seni di Sintang dalam mengapresiasikan karya seninya.
" Seharusnya itu sudah dipikirkan sejak dulu oleh
Pemkab melalui dinas pariwisata. Jika terbangun, itu akan bermanfaat besar
selain sebagai tempat untuk pagelaran budaya juga sebagai aset pariwisata kita
dan mendatangkan PAD bagi daerah , " kata Tuah Mangasih, Kamis ( 02 / 05 /
19 ).
Taman Budaya juga menjadi tempat bagi pegiat seni untuk
menyalurkan bakat mereka, juga menjadi tempat memberikan pengajaran dan
pelatihan kepada generasi milenial agar tetap dapat menghargai kebudayaan.
Dengan adanya satu tempat tersebut juga menjadi lambang kemajemukan etnis dan
budaya di Sintang.
" Sintang dapat jadi contoh kemajemukan etnis dan
budaya yang disatukan dalam satu wadah berupa Taman Budaya , " kata Tuah
Mangasih.
Namun sebelumnya harus dilakukan studi kelayakan untuk
terwujudnya Taman Budaya tersebut ke beberapa daerah yang sudah memiliki
fasilitas kebudayaan tersebut yang dikelola secara profesional. Untuk
pengelolaannya tetap di bawah pemerintah kabupaten, bisa dibentuk UPT atau UPTD
untuk manajemen pengelolaannya di bawah Dinas Pariwisata.
" Misalkan di Bali itu ada Taman Budaya Bali, di
Jakarta ada Taman Budaya Ismail Marzuki atau di Yogyakarta yakni Taman Budaya
Yogyakarta. Nah, tempat tempat itu memiliki fasilitas yang lengkap mulai dari
gedung teater, panggung indoor, open stage, studio, galeri seni. Silahkan saja
untuk dijadikan referensi bagi daerah kita , " ujar Tuah.
Menurut Tuah Mangasih, pembuatan Taman Budaya tersebut perlu
dilakukan mengingat kegiatan seni dan budaya di Kabupaten Sintang cukup tinggi
dengan adanya Gawai Dayak ataupun kegiatan seni budaya lainnya yang selama ini
terpusat di komplek Stadion Baning.
"Yang saya amati
memang kita hanya terpusat di komplek Stadion Baning saja. Jadi dengan
banyaknya kalender kegiatan budaya baik Dayak ataupun Melayu serta budaya
lainnya, saya berpikir sudah saatnya Pemkab Sintang untuk menyediakan tempat
khusus bagi para pelaku seni di Sintang ini , " ungkap Tuah.
Ketika ditanyakan lokasi mana di Sintang yang sekiranya
tepat untuk dapat dijadikan Taman Budaya, Tuah Mangasih mengatakan menyerahkan
semuanya kepada pihak pemerintah daerah.
" Yang jelas arealnya harus luaslah. Tinggal bagaimana
usulan dari pemerintah. Dewan pastilah akan sangat mendukung karena ini adalah
kepentingan daerah dalam hal kebudayaan. Secara pribadi pun saya sangat
mendukung itu , " ungkap Tuah.
Jika pembangunan Taman Budaya ini dapat direalisasikan maka
akan menjadi destinasi wisata baru bagi Kabupaten Sintang di samping yang sudah
ada, sehingga akan menjadi pusat kegiatan seni dan budaya di wilayah timur
Kalimantan Barat. Dirinya juga meminta kepada Dinas Pariwisata untuk lebih
gencar membuat kalender kegiatan baik yang sifatnya Nasional maupun
Internasional dan mempublikasikannya.
( Rz )