||www.beritakapuas.com||Masyarakat dan DPRD Kabupaten Sintang sepakat, untuk
mempertanyakan perkembangan pembangunan Rumah Betang Adat Tampun Juah di Desa
Jerora I. Adapun Ketua DPRD, Jeffray Edward, yang juga ketua DAD Sintang
berharap, bangunan Rumah Betang Adat Tampun Juah sudah dapat dipergunakan dalam
Gawai Dayak 2019.
“ Namun harapan tersebut belum dapat terlaksana. Mudah
mudahan tahun depan, kegiatan Gawai Dayak sudah dipusatkan di sana , "
harap Jeffray.
Pertanyaan mengenai perkembangan pembangunan tersebut muncul
saat pandangan fraksi terkait Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban ( LKPJ )
Kepala Daerah Tahun 2018, yang berlangsung pada Kamis, ( 13 / 06 / 2019 ).
Pemerintah Kabupaten Sintang, memberikan keterangan atau
jawaban atas pandangan umum fraksi tersebut pada Jumat, ( 14 / 06 / 2019 ).
" Terkait pelaksanaan penyelesaian rumah adat Betang di
desa Jerora I, bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang telah menganggarkan
penyelesaian pembangunan tahap akhir rumah adat tersebut sebesar Rp 2,4 Miliar
lebih, dan masih dalam proses penyelesaian administrasi , " kata Staf Ahli
Bupati Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, Syarifudin, yang mewakili Bupati
Sintang.
Ketua DPRD Sintang, Jeffray Edward, usai rapat mengungkapkan
progres pembangunan rumah Betang tersebut.
" Tadi sudah disampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten
Sintang berkomitmen menyelesaikan pembangunan rumah betang, dan sudah menganggarkan untuk tahap akhir, Rp
2,4 Miliar lebih. Diharapkan dengan jumlah
dana tersebut, target pekerjaan direncanakan selesai untuk pekerjaan lantai
papan ruai lantai 2, pekerjaan tangga, pekerjaan pengecatan, pekerjaan plafond
424 m2, dan pekerjaan ukiran , ” ujar Jeffray.
Dijelaskan juga, pembangunan rumah adat betang dibangun
tahap pertama tahun 2015, dengan dana sebesar Rp 6 Miliar, untuk pekerjaan
struktur sampai plat lantai 2, dan pekerjaan tanah ± 1.900.
Sementara Tahap II tahun 2017, pembangunan dilanjutkan
dengan dana sebesar Rp 2,5 miliar untuk pekerjaan kolom lantai 2 dan pekerjaan
atap.
“ Sedangkan tahap III tahun 2018 dengan dana sebesar Rp 1,9
miliar lebih untuk pekerjaan rangka kayu lantai 2, pekerjaan dinding papan,
pekerjaan lantai 2 menggunakan lantai forket ( flooring ), pekerjaan dinding
ruai menggunakan hollow 4/8 cm, pekerjaan atap ( kekurangan pembayaran di tahun
2017 ) dan lisplank, pekerjaan plafond 332 m3, pekerjaan pintu dan jendela , ”
ungkap Jeffray.
( Rz )