||www.beritakapuas.com||Terkait berbagai isu yang menyebutkan progres pembangunan
jembatan Ketungau II di Ketungau tengah mengalami kendala dan masalah beberapa
waktu lalu. Bupati Sintang, Jarot Winarno sudah membantahnya di hadapan
masyarakat di Dusun Binda, Desa Kayu Dujung, Kecamatan Ketungau Tengah, saat
Gawai Syukuran Lepas Panen.
Anggota DPRD Sintang dari Daerah Pemilihan Ketungau,
Melkianus, mendukung pernyataan kuat dari Bupati Sintang dalam upaya
menyelesaikan pembangunan jembatan rangka baja Ketungau II, sekaligus
memberikan pernyataan terbuka terkait isu dari progres jembatan Ketungau II
ini.
" Hal yang wajar jika ada suara minor terkait dengan
pembangunan jembatan Ketungau II ini. Artinya, masyarakat sangat peduli dan
mengapresiasi pembangunan dan keberadaan jembatan tersebut karena merupakan
sarana vital penghubung antar desa yang sangat didambakan. Mendengar penjelasan
dari Bupati Sintang mengenai progres pembangunan jembatan tersebut, berarti
Pemkab memang serius untuk menyelesaikannya , " ungkap Melkianus, Kamis (
27 / 06 / 2019 ).
Melkianus mengatakan, pembangunan jembatan, merupakan salah
satu program prioritas dari Presiden Joko Widodo, yaitu membangun dari
pinggiran. Yang dimaksudkan dari pinggiran adalah membangun di mulai dari desa.
“ Bangun desa dengan seluruh potensi potensinya, karena
jalan, jembatan yang baik dan bagus di situlah letak percepatan dan kemajuan
desa. Dan sekarang sudah akan terbangun jembatan Ketungau II , " tambah
Melkianus.
Karena itu, menurut politisi Partai Golkar ini, sangat
penting bagi Pemkab Sintang untuk menyampaikan secara terbuka perkembangan
pembangunan jembatan rangka baja Ketungau II ini kepada masyarakat.
Bupati Sintang, Jarot Winarno mengungkapkan, jika material
dari jembatan tersebut, yakni rangka baja, sudah ada dan tersimpan di workshop.
Begitu tiang jembatan sudah jadi, maka rangka baja tersebut barulah dibawa ke
lokasi pembangunan dan akan di pasang.
“ Perlu saya sampaikan bahwa rangka baja bantuan dari
menteri PUPR senilai Rp 9,5 miliar sudah ada. Biaya mobiliasi dari Jakarta
sampai ke workshop di Sintang sekitar Rp 2 miliar, jadi barangnya sudah di
Sintang. Berarti anggaran dari Kementerian PUPR sekitar Rp 11 miliar lebih.
Kemudian tahun ini kita alokasikan Rp 6,5 miliar untuk memasang rangka bajanya,
di tambah Rp 900 juta untuk mengangkut dari workshop di Sintang ke lokasi
jembatan. Sehingga tahun ini jembatan tersebut harus sudah jadi. Jadi kepada
masyarakat saya mengingatkan untuk tidak mudah percaya hoax atau berita tidak
benar terkait pembangunan jembatan Ketungau II , ” jelas Jarot.
( Rz )