||www.beritakapuas.com||Anggota DPRD Sintang dari Komisi C, Tuah Mangasih, berharap,
penerapan sistem zonasi akan semakin memperbaiki kualitas pendidikan yang ada
di Kabupaten Sintang. Politisi PDIP ini juga berpesan, agar pihak sekolah benar
benar menerapkan apa yang sudah menjadi ketetapan pemerintah.
“ Kalau melihat yang terjadi di beberapa daerah, terjadi
banyak permasalahan. Tapi syukurlah, di Sintang semua berlangsung lancar, baik
SMP maupun SMA , ” ungkap Tuah, Senin ( 24 / 06 / 2019 ).
Tuah Mangasih mengapresiasi kelancaran PPDB ( Penerimaan
Peserta Didik Baru ) dengan sistem zonasi yang dilaksanakan hari Senin ( 24 /
06 / 2019 ). Di mana, khusus Kabupaten Sintang, penerapan zonasi baru dilaksanakan
di wilayah Sintang Kota saja.
Berdasarkan pantauan di SMPN 1 dan SMPN 2, pelaksanaan PPDB
tahun ini berlangsung lancar. Di SMPN 1, para orang tua calon peserta didik
baru sudah berdatangan sekitar pukul 07.00 WIB, meskipun pendaftaran baru
dibuka mulai pukul 08.00 WIB.
Dari informasi yang didapat, SMP Negeri 1 dalam PPDB tahun
ini menerima siswa baru untuk mengisi 8 kelas yang ada. 1 kelas berisi 32
siswa, yang artinya ada 256 siswa baru, jika memenuhi syarat, akan diterima.
" Dari total tersebut, 20 persennya untuk kuota
prestasi dan pindah domisili , " ujar Mursidi, Kepala Sekolah SMPN 1.
Salah seorang orang tua calon peserta didik baru, Suardi,
mengakui tak ada masalah yang ia temui saat mendaftarkan anaknya di SMPN 1.
" Saya hanya tak tahu kalau harus juga menyertakan KTP.
Kebetulan KTP saya hilang dan lagi diurus, jadi harus pakai KTP istri saya.
Sepanjang ngurus administrasi tak ada masalah. Semua lancar saja , " ujar
Suardi.
Sedangkan keadaan PPDB di SMP Negeri 2, juga tak jauh
berbeda. Antusias para orangtua yang ingin mendaftarkan calon peserta didik di
SMP Negeri 2 sudah terlihat sebelum pukul 07.00 WIB.
" Saya ada kerjaan, maka saya datang lebih awal supaya
daftarnya cepat , " kata Herawati, orangtua dari siswi bernama Yuliana.
Herawati berharap, dengan sistem zonasi ini, anaknya dapat
diterima. Karena berkaca pada sebelumnya, ia harus antar jemput anak di SDN 5.
Namun dengan adanya sistem zonasi, dirinya tak merasa repot. Karena jarak
sekolah dan tempat tinggal hanya 100 meter.
Kepala Sekolah SMPN 2 Sintang, Lanton, mengatakan untuk PPDB
tahun ini, daya tampung kelas yang tersedia ada 10 kelas.
" Perkiraan kita ada 316 didik baru yang kita terima,
karena ada 4 peserta didik angkatan lalu yang tinggal kelas. Intinya, sesuai
dengan surat edaran Bupati, 80% adalah zonasi dan sisanya adalah untuk prestasi
dan pindah domisili , " ujar Lanton.
Sementara untuk tingkat SMA, ternyata juga melaksanakan PPDB
dengan sistem zonasi. Berbeda dengan SMP, untuk tingkat SMA, khususnya SMAN 1,
pendaftaran dilakukan secara online.
Berdasarkan pengamatan di SMA Negeri 1, penerapan zonasi ini
juga disambut gembira oleh para orangtua murid.
" Insya Allah, anak saya bisa masuk SMAN 1 , "
kata Wanti, orang tua calon PPDB yang tinggal di Jalan Kartini.
Menurut Kepala Sekolah SMA Negeri 1, Edi Sunaryo, untuk PPDB
2019, ada 7 kelas dengan dua jurusan yang tersedia, IPA dan IPS. Setiap kelas
nantinya akan berisi 36 peserta didik.
“ Perkiraan sekitar 252 peserta didik. Jadi sesuai dengan
surat edaran, kita utamakan yang zonasi dulu, baru sisanya, yakni prestasi dan
pindah domisili. Untuk kelas IPA hanya ada 3 kelas dan IPS 4 Kelas , ” jelas
Edi.
( Rz )