![]() |
Salah Satu penampilan kontingen Pesparani Sintang pada acara pembekalan dan pengukuhan Kontingen Pesparani Sintang di pendopo rumah Dinas Bupati Sintang, Selasa (08/10/2019). Foto oleh Humas. |
WWW.BERITAKAPUAS.COM||SINTANG. Ketua LP3K Kabupaten Sintang, Agustinus Hatta menyampaikan harapannya agara para peserta kontingen Pesparani Sintang akan memberikan prestasi terbaiknya dan lolos audisi Pesparani tingkat provinsi. Hal ini disampaikan pria yang kesehariannya menjadi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sintang pada acara Pembekalan dan Pengukuhan tim Pesparani Kabupaten Sintang, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sintang, Selasa (08/10/2019).
“Dari 13 kategori yang dilombakan, total anggota kita berjumlah 250 orang akan mengikuti 6 kategori paduan suara, 4 kategori mazmur, 2 kategori cerdas cermat, dan satu kategori bertutur kitab suci,” ungkap Hatta. “Dalam memilih anggota, kita sudah melakukan audisi sejak Mei 2019 lalu dan ada yang dilakukan rekrutmen langsung” terangnya lagi.
Untuk selanjutnya 250 peserta ini akan mulai melakukan persiapan dan latihan yang terus menerus dan ketat.
“Saya berharap, dua bulan kedepan, kita sudah memiliki tim yang solid dan siap bersaing. Sebanyak 250 anggota ini adalah harapan masyarakat Kabupaten Sintang untuk menunjukan prestasi terbaik, lebih-lebih bisa lolos audisi tingkat Provinsi Kalimantan Barat” harap Hatta.
H. Anuar Akhmad Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sintang mendorong LP3K Kabupaten Sintang agar lebih aktif membina masyarakat dalam hal Pesparani ini.
“Pemerintah tidak mampu bekerja sendiri membina masyarakat. Maka peran LP3KD Sintang sangat penting dalam pembinaan umat Bergama ini, maka silakan membantu pemerintah. Kepada pelatih, pengawas dan peserta untuk bekerja dengan serius. Berlatihlah dengan serius dan sepenuh hati. Juara bukan satu-satunya tujuan. Luangkan waktu dan kesempatan untuk berlatih dan mempersiapkan tim dengan baik” pesan H Anuar Akhmad.
Pastor Herman Yosef, Pr selaku pastor moderator menyampaikan bahwa para peserta harus mengenal mengenai dua jenis musik dan lagu gereja yakni lagu rohani dan liturgi. Musik atau lagu rohani lebih mudah dikenal dan dipahami ketimbang lagu dan musik liturgi.
“Musik liturgi diciptakan supaya umat ikut aktif menyanyi, bukan hanya anggota koor saja yang menyanyi. Gereja sudah menyiapkan teks lagu, maka para pengarang lagu liturgi tidak boleh keluar dari teks yang sudah di susun gereja. Tidak semua lagu rohani termasuk lagu liturgi. Dan lagu liturgi tidak akan masuk sebagai lagi rohani. Ada banyak kelompok kategorial yang lebih banyak menyanyi lagu rohani. Tetapi saat misa mereka harus tinggalkan lagu rohani dan harus menyanyikan lagu liturgi” papar Pastor Herman Yosef, Pr. (INA).