![]() |
Pemuka Gereja Katolik Keuskupan Sintang memberikan materi pembekalan kepada kontingen Pesparani Sintang di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sintang, Selasa (08/10/2019). Foto oleh Humas |
WWW.BERITAKAPUAS.COM||SINTANG. Kegiatan pembekalan dan pengukuhan kontingen Pesparani Kabupaten Sintang di Pendopo Bupati Sintang pada Selasa, (08/10/2019) dihadiri oleh Mgr. Samuel Oton Sidin. Pemimpin umat Katolik di Sintang itu menyampaikan menyampaikan pesan bila bernyanyi seyogyanya mesti dengan tulus, karna makna bernyanyi akan menjadi dua kali lebih baik dari berdoa. Saat dilakukan secara totalitas.
“Hayati lagu itu seperti kita menghayati iman dalam hidup, dengan baik,” kata Samuel. “Paduan suara harus dikemas dengan baik sehingga bisa tampil maksimal. Ini tidak mudah jadi perlu persiapan yang serius,” pesannya.
Ia berharap proses latihan dapat berlangsung dengan baik dan lancar. Kedepannya Mgr. Samuel ingin panitia melibatkan lebih banyak paroki di dalam Keuskupan Sintang.
“Pesparani dilaksanakan berkat kerjasama yang baik antara pemerintah dengan gereja. Pemerintah bisa bangga kalau tim Pesparani Kabupaten Sintang menjadi juara. Tim Sintang jangan permalukan Sintang. Latihan dan bernyanyilah dengan sepenuh hati,” tegas Samuel lagi.
Bapak Uskup juga menambahkan agar para peserta kontingen tidak hanya melakukan persiapan latihan semata, tetapi juga harus merefleksikan untuk apa persiapan ini dilakukan.
“setiap manusia boleh bekerja keras dan aktif. Tetapi ada suatu saat kita harus diam dan mendengarkan kehendak Tuhan. Dan menjaga relasi dengan Tuhan. Itu juga saat yang tepat untuk bertobat dan merenungi kehidupan kita. Di kehidupan modern saat ini, banyak orang yang sibuk dan aktif tanpa menyediakan waktu untuk Tuhan. Di dalam gereja Katolik ada banyak kegiatan dan aktivitas, salah satunya adalah Pesparani ini. Maka saya ingin kesibukan persiapan Pesparani ini sambil membiarkan Tuhan berkarya dalam diri kita. Kita ingin mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan, gereja dan sesama” tambah Uskup Sintang.
Pada kesempatan itu, Bartholomeus Brama salah satu anggota Tim LP3K Kabupaten Sintang menyampaikan tata tertib dan petunjuk teknis pelaksanaan Pesparani.
“Satu kali latihan maksimal 2 jam. Satu orang hanya diperkenankan ikut satu jenis lomba, wajib ikut minimal 90 persen kali latihan,” papar Brama. “Kita akan melakukan dua kali pertunjukan yakni di Katedral dan Gereja Maria Ratu Semesta Alam. Saya berharap dari enam kategori paduan suara, paling tidak ada satu kategori yang bisa menuju Pesparani nasional,” harap Bartholomeus Brama. (INA)