Ketua DPRD, Florensius Ronny saat menghadiri Musrenbang di Kecamatan Ketungau Hilir. Foto oleh Humpro |
WWW.BERITAKAPUAS.COM||SINTANG.
Usai menghadiri kegiatan Murenbang di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sintang beberapa
waktu lalu, Ketua DPRD Sintang, Florensius Ronny menyampaikan bahwa ternyata
masih ada desa di Sintang yang belum mendapat program pembangunan di tahun
2020.
"Kita hadir pada kegiatan disejumlah
kecamatan tahun ini, ingin menunjukkan keseriusan kita untuk membangun Sintang.
Tahun 2021 kita ingin satu desa minimal mendapat 1 program pembangunan,
sehingga semua desa di Sintang mendapatkan pemerataan pembangunan," ungkap
Roni. "Untuk menunjang ini, saya harapkan desa lebih terbuka dengan
investasi yang masuk ke desa. Setiap kegiatan hendaknya diketahui atau
dilaporkan kepada kepala desa," tambahnya.
Hal lain yang menjadi catatan
oleh ketua DPRD termuda se-Indonesia itu mengenai sinergi antara pemerintah
daerah, wakil rakyat dan pemerintah desa yang langsung bersentuhan dengan
masyarakat.
"Saya berharap usulan
pembangunan yang dimulai dari musrenbang di tingkat desa lalu secara berjenjang
sampai ke tingkat provinsi dapat terinput pada sistem penganggaran kita,"
kata Ronni. "Saya himbaukan kepada seluruh kades dan aparaturnya agar
dapat mensukseskan program dan mekanisme penganggaran yang ada," pesan
politisi Partai Nasional Demokrat tersebut.
Camat Ketungau Hilir, Simin, mengatakan
bahwa di wilayah yang dipimpinnya ada beberapa desa yang tidak mendapatkan
anggaran dari dana DAU dan DAK. Ada 6 desa dari 24 desa yang ada yang tidak
mendapat program pembangunan, Nanga Ketungau, Lepung Pantang, Semuntai, Tanjung
Baung, Sungai Mali dan Pampang Dua.
"Kami harap ketua dan
anggota DPRD dapat mengisi kekosongan tersebut melalui pokok pikiran para wakil
rakyat ini," kata Simin. "Sehingga semua desa di sini dapat merasakan
sebaran pembangunan yang merata," tambahnya. (Ina)