![]() |
Foto oleh Prokopim |
WWW.BERITAKAPUAS.COM||SINTANG.
Bupati Sintang, Jarot Winarno mengingatkan kepada masyarakat agar tidak
melakukan kegiatan mudik pada masa lebaran nanti. Hal ini disampaikannya pada
rapat bersama dengan camat sekabupaten Sintang, Rabu (9/4/2020) di Pendopo
Bupati Sintang.
“Kita harus siap menghadapi
lebaran ini. Jangan mudik! Orang Sintang jangan pulang kampung. Yang orang
Sintang tinggal di luar juga jangan pulang dulu,” kata Jarot tegas. “PDP di
Kalbar ada 71 orang dan masih menunggu hasil laboratorium. Sintang belum ada
kasus terinfeksi Covid-19. Kita hanya merawat pasien dari luar yakni Kapuas
Hulu dan Sanggau. Namun kita jangan sombong. Tetap waspada!” tambahnya.
Menurut Jarot, saat ini OPD
(Orang dalam pemantauan) sudah tersebar keberadaannya di 14 kecamatan yang ada
di Kabupaten Sintang. Hal ini dipicu oleh kedatangan warga masyarakat dari
daerah lain yang sudah ada kasus covid 19.
“Kita juga awasi jalur masuk di
perbatasan. Soalnya sudah ada kasus warga kita masuk dari Malaysia ke Indonesia
melalui jalur ini,” ungkap Jarot. “Kita sudah ambil berbagai langkah
antisipasi, agar kasusnya tidak meningkat. Saya mau menegaskan, kalau satu saja
ada kasus pasien dalam pengawasan di Kabupaten Sintang, maka akan saya lakukan
lockdown parsial. Misalnya satu kompleks kampung ada kasus PDP, kampung itu
akan kita tutup selama 14 hari. Kita
tidak akan lakukan lockdown total,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas
Kesehatan Sintang, dr. Harysinto Linoh menjelaskan bahwa timnya telah membuka
Hotline Covid-19 Kabupaten Sintang. Pada
hari Rabu (8/4/2020) dari dari Call Center Covid-19 milik Dinkes Sintang
menyebutkan ada masuk laporan 2.493 orang dan terverfikasi ada 213 orang, ada
1.184 sudah selesai melakukan karantina mandiri.
“Call Center kami selalu ada orang melaporkan
bahwa ada orang baru datang dari Jawa. Ada orang datang dari Pontianak. Kami
juga mau menyampaikan bahwa pengunjung yang akan datang ke Puskesmas wajib
pakai masker dan cuci tangan. Kalau datang tidak pakai masker, akan kami suruh
pulang dan tidak dilayani,” terang Sinto. “Data yang masuk perhari hanya 20
orang padahal jumlah penumpang bis ada ratusan setiap hari yang masuk ke
Sintang. Tapi yang lapor hanga 20 orang saja,” sambungnya prihatin. (ina)