![]() |
Foto oleh Prokopim |
WWW.BERITAKAPUAS.COM||SINTANG. “Yang
menjadi keluhan masyarakat adalah masalah karet rakyat yang tidak tertampung,
terlebih kondisi Covid-19 ini, karena berapa lama lagi akan berakhir kita tidak
mengetahuinnya,” kata Bupati Sintang, Jarot Winarno saat mengikuti Video
Conference (Vidcon) bersama Gubernur Kalbar dalam rangka mendengarkan arahan
Menteri PPN/Bappenas RI terkait Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Kalbar Tahun 2021 di Pedopo Bupati
Sintang, pada Senin (20/4/2020).
“Sehingga bisa saja pada saatnya
nanti para pengepul karet pun tidak menampung karet rakyat,” ungkap Jarot.
“Untuk itulah Pemkab Sintang berkeinginan mengalokasikan anggaran 5 miliyar
melalui dana penanggulangan covid-19 untuk stimulus ekonomi, sebagai dana
banper (bantuan pemerintah), apabila pengepul itu tidak lagi bisa menampung
karet rakyat, sehingga nantinya Pemkab Sintang bisa menggunakan dana tersebut,”
tambahnya.
Pada kesempatan tersebut Jarot
turut menyampaikan bahwa dengan adanya rencana pemotongan anggaran transfer
daerah dari pemerintah pusat, hal itu pun menjadi kekwatiran atau kendala dalam
proses pembangunan kegawatdaruratan infrastruktur dasar seperti perbaikan jalan
dan jembatan, seluruh dana di perkim pak, yang untuk air bersih, sanitasi,
rumah kumuh, secara khusus di Kabupaten Sintang dikarenakan seluruh dana
menjadi nol.
“Untuk ruas jalan yang menjadi
tanggung jawab provinsi akan tetap di tangani dan saya pun tetap mengajukan hal
tersebut kepada DPRD Provinsi,” kata Gubernur Kalbar, Sutarmidji. “Sementara
itu, untuk hal-hal yang lain seperti yang di sampaikan bapak Bupati Sintang
terkait masalah karet, saya menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah kabupaten
untuk mengambil kebijakannya,” lanjutnya. (ina)