WWW.BERITAKAPUAS.COM||SINTANG.
Cuaca ekstrem seperti
hujan deras dan angin kencang terus membayangi Kabupaten Sintang sehingga rawan
terjadi banjir dan longsor. Menyikapi kondisi itu, Anggota DPRD Kabupaten
Sintang Herinus Laka meminta Pemerintah Kabupaten Sintang agar melakukan
pemantauan terhadap daerah-daerah rawan longsor dan banjir di Kabupaten
Sintang.
“Kami berharap instansi terkait aktif melakukan pemantauan
titik-titik rawan banjir dan longsor. Mengingat intensitas curah hujan saat ini
cukup tinggi,” kata Herinus Laka kepada awak media,Senin (24/11).
Badan Pengendalian Bencana Daerah Kalimantan Barat merilis 11
kabupaten/kota di Kalbar sebagai wilayah berpotensi terjadi gerakan tanah yang
mengakibatkan banjir dan tanah longsor. Adapun wilayah yang kemungkinan terjadi
gerakan tanah itu di antaranya Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang, Kapuas
Hulu, Kayong Utara Ketapang, Landak, Melawi, Mempawah, Sambas, Sanggau dan
Sintang.
Berdasarkan olahan data kebencanaan BPBD 14 kabupaten kota juga
menjabarkan secara rinci sebaran potensi rawan bencana banjir di Kalbar. Di
Sambas, terdapat 14 kecamatan dan 63 desa rawan banjir, Bengkayang 10 kecamatan
dan 11 desa, Singkawang 4 kecamatan dan 18 kelurahan, Mempawah 7 kecamatan dan
30 desa, serta Kubu Raya 4 kecamatan dan 29 desa. Di Ketapang terdapat 9
kecamatan rawan banjir, Landak 7 kecamatan dan 13 desa, Sanggau, 8 kecamatan
dan 21 desa, Melawi 11 kecamatan dan 43 desa, Sintang 6 kecamatan dan 9 desa,
serta Kapuas Hulu ada 11 kecamatan. (ina)