WWW.BERITAKAPUAS.COM||SINTANG. “Kami mendukung pembukaan untuk pembelajaran tatap muka. Tetapi hal itu harus dilakukan dengan protokol kesehatan ketat karena saat ini penularan wabah Covid-19 masih terus berlangsung. Selain itu kita juga akan mendengarkan penjelasan Diknas Sintang, apakah pembelajaran tatap muka tersebut sudah bisa dilakukan. Yang jelas kita hanya sifatnya mendukung kebijakan yang terbaik saja,” kata Ketua Komisi C DPRD Sintang, Sandan, Jumat (20/11).
Namun demikian Ketua Komisi C mewanti-wanti harus benar-benar memastikan syarat-syarat pembukaan sekolah tatap muka terpenuhi, jika tidak disarankan jangan diterapkan dulu.
“Waktu belajar juga harus fleksibel, misalnya 3-4 jam saja. Tapi baiknya dirapatkan dulu antara pihak sekolah dengan komite,” kata Sandan.
Politisi Partai Gerindra itu mengatakan pembukaan belajar tatap muka sangat berisiko terjadi penyebaran virus, namun selama sembilan bulan pembelajaran jarak jauh nyatanya tidak berjalan efektif karena minimnya sarana prasarana pendukung, seperti tidak adanya gawai dari siswa dan akses internet yang tidak merata, terutama di daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.
“Dunia pendidikan Indonesia akan kehilangan masa pembelajaran bagi sebagian besar peserta didik, termasuk Sintang jika pembelajaran tatap muka tidak segera dicoba, yang tentunya kita juga minta masukan dari Diknas Sintang,” kata Sandan lagi.
Seperti diketahui, Pemerintah memutuskan membuka kembali kegiatan belajar mengajar tatap muka per Januari 2021, meski pandemi ovid-19 belum mereda. Guru dan murid dinilai sudah siap menerapkan protokol kesehatan. (ina)