WWW.BERITAKAPUAS.COM||SINTANG. Senin (12/4/2021) Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang kembali melakukan rapat koordinasi di Pendopo Bupati Sintang. Rapat dilakukan mengingat terjadinya lonjakan peningkatan jumlah masyarakat yang terkonfirmasi terjangkit covid-19 di Kabupaten Sintang akhir-akhir ini serta banyaknya kendala yang dihadapi RSUD AM Djoen Sintang dalam menangani lonjakan tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Direktur RSUD AM Djoen Sintang dr. Rosa Trifina, menyampaikan tren penyebaran covid-19 pada tiga minggu ini mengalami peningkatan yang luar biasa.
“Pasien yang meninggal karena covid-19 di minggu kedua April 2021 sebanyak 5 orang. Ini menjadi angka tertinggi kematian di Sintang. Tren orang yang dirawat bukan karena covid-19 semakin menurun, tetapi tren orang yang dirawat karena covid-19 meningkat. Tenaga kesehatan yang terkonfirmasi covid-19 tiga bulan terakhir total 68 orang. Yang sekarang kami istirahatkan untuk 14 hari ke depan sebanyak 17 orang nakes. Inilah yang menyebabkan kami harus menutup IGD dan menambah personil dari ruangan rawat jalan. Bahkan tim manajemen kami siap dikerahkan jika memang nanti sangat darurat” terang dr Rosa Trifina
Menurut dr. Rosa, orang yang terkonfirmasi covid-19 ini rata-rata kasus berat dan kritis. Tenaga kesehatan yang terkonfirmasi juga meningkat. Pihaknya baru saja merekrut 30 orang petugas kesehatan dan langsung bekerja.
“Saat ini ruang perawatan covid-19 di RSUD AM Djoen Sintang ada 4 ruang perawatan dengan jumlah tempat tidur sebanyak 32 tempat tidur. Hari ini tersisa 1 tempat tidur yang belum terisi. Tapi dengan catatan, pasien yang dirawat di Ruang Pinere yang ada di IGD sebanyak 8 orang tidak bergeser ke ruangan khusus. Dalam Ruangan Isolasi Tekanan Negatif (RITN) ada 7 tempat tidur, yang juga ada kamar untuk pasien positif yang akan dioperasi. Ruangan Tembesuk juga ada 8 tempat tidur dan Ruang Isolasi Khusus ada 13 tempat tidur dan tersisa 1 tempat tidur saja” terang dr Rosa Trifina
Dokter Spesialis Paru RSUD AM Djoen Sintang dr. Handriyani, Sp. P menyampaikan kasus yang berat dan kritis semakin meningkat.
“Ada
yang kami periksa 6 orang, 5 orang diantaranya positif. Energi tenaga kesehatan
lebih terkuras karena memakai hazmat. Tenaga kesehatan di RITN sudah ada yang
kami istirahatkan. Mau sebanyak apapun kapasitas rumah sakit, tetap akan
bertambah pasien covid-19 kalau perilaku masyarakat tidak berubah. Kami
berharap masyarakat membantu kami dengan dapat terus menjaga diri melalui
protokol kesehatan,” tambah Dokter Handriyani. (indi)