WWW.BERITAKAPUAS.COM||SINTANG. Asisten Sekretariat Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Yustinus mewakili Bupati Sintang membuka kegiatan sekolah lapang iklim (SLI) operasional BMKG yang di laksanakan di Rumah Kopi Kelam, Selasa (25/5/2021) pagi.
Kegiatan yang dihadiri oleh Bapak Luhur Tri Uji Prayitno, selaku kepala Stasiun Klimatologi Mempawah dan juga di ikuti secara Daring oleh Ketua Komisi V DPRRI Lasarus, dan kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati ini diikuti oleh sebanyak 243 orang yang mayoritas petani. Kegiatan ini bertujuan melaksanakan pembinaan peran serta masyarakat dalam kegiatan BMKG di bidang pertanian, khusus komoditas yang akan di tanam tahun ini
“Seperti kita tahu dengan wilayah kabupaten sintang yang masih luas lahan untuk di jadikan bebagai macam jenis komoditi pertanian dan perkebunan kita harapkan Sintang akan memiliki kemajuan multi sektoral salah satunya bidang pertanian,” kata Yustinus.
Yustinus menambahkan, kegiatan SLI ini yang pertama kali di Kabupaten Sintang. Untuk itu diharapkan mampu menyemangati serta menunjukan antusias para petani.
“Semoga para peserta yang ikut dalam pembinaan masyarakat ini khususnya para petani untuk kedepannya agar lebih tanggap dan menerapkan siklus iklim guna meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil pertanian nya,” ujar Yustinus lagi.
Luhur menyampaikan, BMKG di Kalimantan Barat memiliki 129 pos kerjasama, di Kabupaten Sintang ada dipasang 10 pos, salah satunya di Kelam. Pos-pos ini dapat memberikan gambaran kondisi umum iklim di Sintang.
“Di Sintang ini sebaran curah hujan bulanan lebih
tinggi rata rata di atas 150 perbulan dan puncak nya di bulan november dan
desember,jika kita lihat curah hujan tahunan sedikit menurun dari tahun tahun
sebelumnya,” ungkap Luhur. “Kita bekerjasama dengan Dinas Pertanian dalam
melaksanakan survei di bidang pertanian dan Sintang memiliki potensi yang yang
sangat besar dan ini bukan hanya di bidang tanaman padi saja tanaman cabe dan
ubi jalar juga bagus. Saat ini yang perlu kita tingkatkan dan perhatian khusus
mengenai pengetahuan perkiraan cuaca dan iklim, sehingga petani dapat
menyesuaikan diri dan mengoptimalkan proses pertaniannya,” papanrya lagi.
(indi)