WWW.BERITAKAPUAS.COM||SINTANG. Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto bersama Uskup Sintang Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM. Cap meresmikan Gedung Serbaguna “Ratu Damai” Paroki Maria Ratu Damai Semesta Tempunak di Pusat Paroki Maria Ratu Dama Semesta Jalan Tempunak-Penyangkak Tempunak Kapuas pada Senin, (31/5/2021)
Peresmian ditandai dengan pemukulan gong dan pengguntingan pita oleh Wakil Bupati Sintang dan penandatanganan prasasti serta pemberkatan gedung oleh Uskup Sintang.
“Hari ini kita meresmikan gedung serbaguna milik paroki Maria Ratu Damai Semesta Tempunak sekaligus kita merayakan 41 tahun berdirinya paroki ini. Terlebih lagi Gereja Katolik Sintang merayakan 25 tahun berkarya di tengah umat yang sudah dilewati oleh 4 orang imam Keuskupan Sintang. Semua itu memang harus dirayakan dengan sukacita,” ungkap Sudiyanto.
Pria yang juga akrab disapa Pak Udit ini berharap gedung serbaguna ini bisa dipakai oleh semua orang termasuk digunakan oleh masyarakat umum. Pemkab Sintang sangat memberikan apresiasi atas keberadaan gedung ini.
“Pandemi covid-19 ini belum selesai. Maka saya minta kepada seluruh pastor dan ketua umat yang ada di stasi-stasi untuk membantu pemerintah mengkampanyekan kepada umat bahwa protokol kesehatan tetap harus dijalankan. Mungkin bisa diselipkan setelah misa atau ibadat, sampaikan pesan soal protokol kesehatan ini kepada umat. Meskipun angka keterjangkitan covid-19 di Kabupaten Sintang mulai landau,” pesan Sudiyanto.
Uskup Sintang Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM. Cap menyampaikan bahwa manusia bisa saja bercita-cita tinggi dalam kehidupannya, tetapi jika tanpa rahmat Tuhan, maka cita-cita tersebut akan tinggal cita-cita saja. Sehingga rasa syukur atas banyak berkat yang telah diperoleh Paroki Tempunak ini dapat menjadi momen positif bagi banyak pihak.
“Saya berterima kasih kepada banyak orang karena
sudah membantu pembanguna gedung serbaguna ini. Keberadaan paroki ini merupakan
bagian integral dari Keuskupan Sintang. Kemajuan suatu paroki merupakan
kemajuan sebuah keuskupan. Gedung ini akan dipakai untuk aneka kegiatan bukan
hanya untuk kegiatan parokial saja tetapi juga kegiatan kemasyarakatan, itu
sangat baik. Dengan digunakanya gedung ini untuk masyarakat umum, maka saya
berharap, hubungan kita dengan semua anggota masyarakat akan semakin baik dari
hari ke hari. Kehadiran gereja tidak ekslusiv untuk dirinya sendiri, tetapi
untuk dunia dan siapa saja yang berkehendak baik. Kita bersyukur dan
mengupayakan agar kehadiran kita untuk dunia” papar Mgr. Samuel. (indi)