WWW.BERITAKAPUAS.COM||SINTANG. Beberapa hari terakhir, di Sintang muncul berita memprihatinkan dari perbatasan negeri. Pada sejumlah laman berita mengunggah informasi mengenai puluhan siswa-siswi SMP Negeri 4 Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, yang terpaksa mengikuti pelaksanaan Asassment Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Bukit Empaung, Perbatasan Indonesia dengan Negara Malaysia.
"Memang serba salah. Kita menyadari bahwa daerah kita baru sebagian yang punya jaringan internet dan sebagian besar juga belum ada listrik di siang hari. Masalahnya ada program pemerataan kualitas pendidikan atau ANBK dari Kemendikbud yang wajib menggunakan jaringan internet, listrik dan computer. Harusnya kebijakan tersebut tidak diberlakukan sama di setiap daerah," kata Pelaksana Harian Bupati Sintang, Yosepha Hasnah, menanggapi informasi tersebut.
Menurut Yosepha program ANBK tersebut dinilai kurang memperhatikan situasi lokal, dimana dalam pengadaan kegiatan mestinya melihat ketersediaan infrastruktur dan tidak diberlakukan sama di setiap daerah.
“Pemkab Sintang sudah menyampaikan kondisi
infrastruktur kepada Kemendikbud melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
provinsi Kalbar. Namun apa mau dikata kebijakan sudah terlanjur digulirkan.
Akhirnya pasti banyak masalah yang dialami oleh sekolah-sekolah di pedalaman,
yang nota bene tidak ada listrik dan internet," ungkap Yosepha.
Yosepha berharap para siswa dan guru di pedalaman dapat memaklumi hal ini dan menyikapi situasi ini secara bijak bersama-sama.
“Karna ini peraturan yang mengikat kita semua, saya harap kita semua bisa memakluminya dan menyikapi situasi ini secara lebih bijak,” pesan Yosepha. (*)